Perbedaan ejaan antara bahasa Indonesia dan Inggris menjadi sorotan dalam Pelatihan Keterampilan Penulisan Bisnis (Business Writing Skills) yang diselenggarakan untuk Allianz pada Rabu, 28 Februari 2024. Pelatihan ini, yang merupakan gelombang ke-13 pelatihan Narabahasa untuk Allianz, diikuti oleh 24 peserta dari berbagai divisi perusahaan. Beberapa peserta sering kali harus menulis dalam kedua bahasa tersebut dalam pekerjaan mereka.

Pelatihan ini dilaksanakan secara daring melalui platform Microsoft Teams yang memfasilitasi interaksi antara peserta dan Uda Ivan Lanin. Salah satu kunci keberhasilan pelatihan adalah pemahaman terhadap kebutuhan peserta. Oleh karena itu, instruktur biasanya meminta daftar asal divisi dan jenis dokumen yang biasa mereka buat. Namun, dalam pelatihan kali ini, daftar tersebut tidak tersedia sehingga peserta diminta untuk mencantumkan informasi tersebut secara mandiri pada ruang obrolan Microsoft Teams.

Dua narasumber yang terlibat untuk pelatihan ini adalah perwakilan Narabahasa dan konsultan penulisan yang berpengalaman, salah satunya Mbak Innez. Kedua narasumber menyampaikan materi penulisan bisnis dan kaidah bahasa, serta melakukan bedah kasus terhadap dokumen-dokumen yang diunggah oleh para peserta. Variasi dokumen yang dikirimkan mencakup surel, memo internal, surat tanggapan keluhan, dan proposal penawaran. Variasi tersebut mencerminkan keberagaman divisi para peserta.

Salah satu topik menarik yang muncul selama pelatihan adalah perbedaan ejaan antara bahasa Indonesia dan Inggris. Uda Ivan mengingatkan peserta pada tabel perbedaan ejaan yang pernah disampaikan sebelumnya. Diskusi tentang hal ini menunjukkan pentingnya kesadaran akan perbedaan kultural dan linguistik dalam penulisan bisnis lintas bahasa.

Sebagai catatan lain, kaidah ejaan bahasa Inggris berbeda sesuai dengan pedoman gaya (style guide) yang diacu, misalnya APA, MLA, dan CMS. Secara umum, pedoman gaya dari Britania Raya menggunakan koma serial, sedangkan pedoman gaya dari Amerika tidak.

Untuk ketiga hal itu, kaidah ejaan bahasa Indonesia mirip dengan bahasa Inggris Britania Raya (UK), bukan bahasa Inggris Amerika (US) yang memang sering berbeda dengan bahasa lain. Kita, misalnya, sudah menggunakan satuan meter untuk mengukur panjang, tetapi Amerika masih menggunakan kaki (feet). Yang menjadi masalah adalah kebanyakan dari kita lebih sering terpapar tulisan dari bahasa Inggris Amerika daripada bahasa Inggris Britania Raya.

Pelatihan ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik kepada peserta tentang keterampilan penulisan bisnis serta meningkatkan kemampuan mereka dalam menulis dokumen-dokumen bisnis dalam bahasa Inggris dan Indonesia. Dengan demikian, peserta dapat lebih efektif dalam berkomunikasi dengan berbagai pihak di lingkungan bisnis internasional.

Penulis: Maria Chivera

Penyunting: Rifka Az-zahra