Melestarikan Bahasa Indonesia pada Diaspora, Tugas Siapa?
Ketua Indonesian Diaspora Network (IDN) Cabang Bahrain Amellia Anzeline mengungkapkan keprihatinannya saat mengikuti diskusi daring pada 11 November 2023. Bahasa Indonesia tidak diajarkan sebagai bahasa ibu kepada anak-anak hasil kawin campur di Bahrain, terutama dari pasangan perempuan Indonesia dan laki-laki setempat. Amellia menyampaikan kegelisahannya dalam diskusi Bahasa Indonesia dan Generasi Milenial yang diadakan oleh IDN.
Diskusi ini merupakan inisiatif IDN untuk menduniakan bahasa Indonesia, sejalan dengan tekad yang dideklarasikan dalam kongres ke-7 mereka di Jakarta pada Agustus 2023. Pada kesempatan itu, IDN membahas makna sejarah bahasa Indonesia, artinya bagi generasi muda, dan upaya pemecahannya dalam diaspora Indonesia generasi berikutnya.
Dalam diskusi yang dihadiri oleh 25 anggota IDN melalui platform Zoom, moderator Evi Siregar memandu panel narasumber yang terdiri dari Ivan Lanin, Angeline Iskandar, Ozha Hernanda, dan Muhammad Ariefin. Poin menonjol dari diskusi ini adalah kesadaran akan pentingnya peran orang tua, khususnya ibu, dalam melestarikan bahasa Indonesia di tengah budaya lokal yang dominan di negara diaspora.
Para narasumber yang terdiri dari diaspora di Finlandia, Taiwan, dan anggota tim penyusun kurikulum BIPA dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ), menyampaikan pengalaman dan pandangan mereka. Diskusi juga mencakup penjelasan kebijakan dari Ani Nigeriawati, Direktur Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri.
Salah satu sorotan menarik adalah penggunaan “Salam 24 jam” oleh anggota IDN, menggantikan salam biasa seperti “Selamat pagi”. Hal ini mencerminkan semangat mereka untuk terus menggunakan bahasa Indonesia sepanjang waktu.
Kesimpulan sederhana dari diskusi tersebut mengingatkan bahwa orang tua memiliki peran penting dalam melestarikan bahasa Indonesia di kalangan diaspora. Diskusi ini merangsang pemikiran dan menyoroti perlunya dukungan dari berbagai pihak, termasuk Kementerian Luar Negeri, untuk menjaga keberlanjutan bahasa Indonesia sebagai identitas bangsa di dunia internasional.
Penulis: Sabrina Araminta
Penyunting: Rifka Az-zahra
Artikel & Berita Terbaru
- Dua Pekan Lagi Bulan Bahasa dan Sastra
- Griyaan Penulisan Wara Narabahasa untuk Kemenkeu
- Tabah ke-143 bersama Arianti, Harapan II Duta Bahasa 2023
- Bagaimana Anak Memperoleh Keterampilan Berbahasa?
- KDP Hadir Kembali: Kerinduan yang Sedikit Terobati
- Kreasi Konten Media Sosial Finalis Dubasnas 2024
- Menelisik Peran Nama pada Tempat melalui Kajian Toponimi
- Nilai Religius Ungkapan Kematian
- Ngapain?
- Nasib Jurnalisme Investigasi dalam RUU Penyiaran
- Aman Aja
- WIKOM BPOM 2024 bersama Narabahasa