
Suatu Sesuatu
Kapan kita menggunakan kata suatu dan sesuatu? Dua kata ini, berdasarkan kamus kita, memiliki kelas kata yang berbeda. Suatu adalah numeralia yang memaknai ‘satu; hanya satu’, sedangkan sesuatu merupakan pronomina yang berarti ‘kata untuk menyatakan barang atau hal yang tidak tentu’.
Coba perhatikan dua kalimat ini.
- *Pada sesuatu hari nanti, saya akan mengalahkanmu.
- *Ilham melihat orang itu sedang memikirkan suatu.
Terdengar aneh, bukan? Pada contoh pertama, kata suatu rasanya lebih cocok digunakan. Sementara itu, contoh kedua agaknya lebih berterima jika suatu digantikan dengan sesuatu.
- Pada suatu hari nanti, saya akan mengalahkanmu.
- Ilham berfirasat orang itu sedang memikirkan sesuatu.
Menurut Buku Praktis Bahasa Indonesia Jilid 2 (2007), perilaku sintaksis suatu dan sesuatu tidaklah sama. Kata suatu langsung diikuti nomina, suatu hari contohnya. Suatu sebaiknya tidak diletakkan pada akhir kalimat. Sebaliknya, sesuatu dapat berposisi di akhir kalimat. Sesuatu pun bisa diikuti oleh kata lain dengan dijembatani konjungtor yang. Contohnya adalah Ilham berfirasat orang itu sedang memikirkan sesuatu yang ekstrem. Selain itu, sesuatu dapat juga ditutup dengan keterangan, seperti Ilham berfirasat orang itu sedang memikirkan sesuatu di kamarnya.
Meskipun terdengar mirip, suatu dan sesuatu digunakan untuk menjalankan fungsi yang berbeda. Sejauh ini, saya belum menemukan proses pembentukan kata suatu dan sesuatu: apakah suatu terbentuk dari kata satu yang mendapatkan infiks -u- dan sesuatu merupakan hasil dari suatu yang menerima prefiks se-?
#morfologi #sintaksis #suatu #sesuatu
Rujukan: Sugono, Dendy. (ed). 2007. Buku Praktis Bahasa Indonesia Jilid 2. Jakarta: Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional.
Penulis: Yudhistira
Penyunting: Ivan Lanin
Artikel & Berita Terbaru
- Dua Pekan Lagi Bulan Bahasa dan Sastra
- Griyaan Penulisan Wara Narabahasa untuk Kemenkeu
- Tabah ke-143 bersama Arianti, Harapan II Duta Bahasa 2023
- Bagaimana Anak Memperoleh Keterampilan Berbahasa?
- KDP Hadir Kembali: Kerinduan yang Sedikit Terobati
- Kreasi Konten Media Sosial Finalis Dubasnas 2024
- Menelisik Peran Nama pada Tempat melalui Kajian Toponimi
- Nilai Religius Ungkapan Kematian
- Ngapain?
- Nasib Jurnalisme Investigasi dalam RUU Penyiaran
- Aman Aja
- WIKOM BPOM 2024 bersama Narabahasa