
Mempertanyakan Pembentukan Kata “Sosialita”
Socialite, dalam kamus Merriam-Webster, diartikan sebagai ‘a socially prominent person’. Sementara itu, Cambridge dan Collins secara berturut-turut memaknai socialite sebagai ‘someone, usually of high social class, who is famous for going to a lot of parties and social events’ dan ‘a socialite is a person who attends many fashionable upper-class social events and who is well known because of this’. Pasalnya, kata ini pertama kali digunakan pada 1909.
Berdasarkan riset yang saya lakukan, ada yang mengatakan bahwa socialite merupakan gabungan kata social dan elite. Namun, ada juga anggapan bahwa kata ini terbentuk dari wujud dasar social sebagai kata sifat yang mendapatkan sufiks -ite. Socialite adalah kata benda.
Dalam bahasa Indonesia, socialite sudah dipadankan menjadi sosialita. Lema tersebut bermakna ‘orang penting atau sosok yang berpengaruh’. Barangkali, tim penyusun KBBI V berpegangan bahwa socialite tidak terbentuk dari social dan elite. Maka dari itu, bentuk yang dipilih bukanlah sosialite. Namun, jika socialite merupakan social + -ite, apakah tepat sufiks -ita berdiri sebagai padanan -ite?
Saya mencoba mencari daftar afiks dalam bahasa Indonesia pada buku Morfologi: Suatu Tinjauan Deskriptif gubahan Ramlan (2019). Beliau tidak menyebutkan -ita sebagai sufiks dalam bahasa kita. Saya mencoba beralih pada buku lainnya, yaitu Pembentukan Kata dalam Bahasa Indonesia yang disusun oleh Harimurti Kridalaksana (2010). Kridalaksana mengategorikan -ita sebagai sufiks dalam bahasa Indonesia yang mampu membentuk nomina. Contohnya adalah biduanita. Namun, Kridalaksana menyatakan bahwa sufiks -ita berasal dari kata wanita, bukan berakar dari akhiran -ite.
Lalu, bagaimana proses terbentuknya kata sosialita? Apakah mungkin kata tersebut dipadankan dengan pertimbangan-pertimbangan khusus?
#sosialita #morfologi
Rujukan:
- Kridalaksana, Harimurti. 2010. Pembentukan Kata dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
- Ramlan. 2019. Morfologi: Suatu Tinjauan Deskriptif. Yogyakarta: CV. Karyono.
Penulis: Yudhistira
Penyunting: Ivan Lanin
Daftar Tag:
Artikel & Berita Terbaru
- Dua Pekan Lagi Bulan Bahasa dan Sastra
- Griyaan Penulisan Wara Narabahasa untuk Kemenkeu
- Tabah ke-143 bersama Arianti, Harapan II Duta Bahasa 2023
- Bagaimana Anak Memperoleh Keterampilan Berbahasa?
- KDP Hadir Kembali: Kerinduan yang Sedikit Terobati
- Kreasi Konten Media Sosial Finalis Dubasnas 2024
- Menelisik Peran Nama pada Tempat melalui Kajian Toponimi
- Nilai Religius Ungkapan Kematian
- Ngapain?
- Nasib Jurnalisme Investigasi dalam RUU Penyiaran
- Aman Aja
- WIKOM BPOM 2024 bersama Narabahasa