
Preposisi Tunggal dan Gabungan
Preposisi tergolong ke dalam kata tugas. Sebagai kategori yang hanya memiliki makna gramatikal, preposisi atau kata depan bertugas untuk menandai hubungan makna antara konstituen di depan dan di belakangnya. Pada tulisan ini, saya akan menerangkan dua bentuk preposisi berdasarkan pemaparan Moeliono dkk. dalam Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi Keempat (2017).
Preposisi Tunggal
Jenis ini menaungi preposisi yang hanya terdiri atas satu kata. Preposisi tunggal dapat berbentuk kata dasar dan kata berafiks. Berikut contoh dua jenis preposisi tunggal.
- Preposisi Berupa Kata Dasar: akan, pada, antara, atas, bagi, buat, dalam, dari, demi, dengan, di, hingga, ke, kecuali, lepas, lewat, oleh, per, sampai, sejak, seperti, serta, tanpa, tentang, dan untuk.
- Preposisi Berupa Kata Berafiks: bersama, beserta, menjelang, menuju, menurut, terhadap, bagaikan, melalui, dan mengenai.
Preposisi Gabungan
Preposisi gabungan diklasifikasikan menjadi preposisi yang berdampingan dan preposisi yang berkorelasi. Preposisi yang berdampingan diartikan sebagai dua preposisi yang letaknya berurutan, sedangkan preposisi yang berkorelasi adalah dua preposisi yang berpasangan, tetapi letaknya dipisahkan oleh kata atau frasa lain. Berikut contoh dua jenis preposisi gabungan.
- Preposisi Berdampingan: daripada, kepada, (oleh) karena, (oleh) sebab, sampai dengan, sampai ke, dan selain (dari).
- Preposisi Berkorelasi: antara … dan …., dari … hingga …., dari … sampai (dengan) …., dari … sampai ke …., sejak … hingga …., sejak … sampai …., dan mulai … sampai (dengan) ….
Saya rasa, preposisi yang tercantum di dalam Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi Keempat (2017) belumlah lengkap. Kridalaksana dkk., misalnya, dalam Tata Bahasa Deskriptif: Sintaksis (1985), mendaftarkan akibat, berkat, guna, sebagaimana, menurut, bertolak dari, berhadapan dengan, seiring dengan, dan demi untuk sebagai preposisi.
Rujukan:
- Kridalaksana, Harimurti, dkk. 1985. Tata Bahasa Deskriptif Bahasa Indonesia: Sintaksis. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
- Moeliono, Anton M., dkk. 2017. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi Keempat. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.
Penulis: Yudhistira
Penyunting: Ivan Lanin
Artikel & Berita Terbaru
- Dua Pekan Lagi Bulan Bahasa dan Sastra
- Griyaan Penulisan Wara Narabahasa untuk Kemenkeu
- Tabah ke-143 bersama Arianti, Harapan II Duta Bahasa 2023
- Bagaimana Anak Memperoleh Keterampilan Berbahasa?
- KDP Hadir Kembali: Kerinduan yang Sedikit Terobati
- Kreasi Konten Media Sosial Finalis Dubasnas 2024
- Menelisik Peran Nama pada Tempat melalui Kajian Toponimi
- Nilai Religius Ungkapan Kematian
- Ngapain?
- Nasib Jurnalisme Investigasi dalam RUU Penyiaran
- Aman Aja
- WIKOM BPOM 2024 bersama Narabahasa