
Orang atau Ɔrang?
Dalam “Variasi Bunyi Vokal”, saya sudah membahas bahwa setiap fonem vokal dalam bahasa Indonesia memiliki alofon atau variasi bunyi. Fonem /a/ memiliki satu alofon, yakni [a]. Fonem /i/ memiliki dua alofon, yaitu [i] dan [I]. Kemudian, alofon fonem /u/ terdiri atas [u] serta [U]. Lebih lanjut lagi, [e] dan [ɛ] merupakan alofon fonem /e/, sedangkan fonem /ə/ memiliki satu alofon, yakni [ə]. Yang terakhir, fonem /o/, punya dua alofon, yaitu [o] dan [ɔ].
Berdasarkan pemaparan Chaer, alofon sebuah fonem mempunyai kemiripan fonetis. Dalam pengucapannya, dua alofon dari sebuah fonem, misalnya, memiliki bunyi yang tidak jauh berbeda. Hal ini disebabkan dua alofon tersebut terletak berdekatan dalam peta fonem.
Perlu diketahui, distribusi fonem dapat bersifat bebas. Artinya, dalam sebuah kata, fonem /o/ bisa saja direalisasikan lewat alofon [o] atau [ɔ]. Namun, kita mesti membedakan distribusi bebas dengan pasangan minimal. Pasangan minimal menekankan fonem yang berbeda, bukan alofon yang berbeda. Misalnya, fonem /o/ dan /u/ dalam kata olah serta ulah merupakan pasangan minimal. Kedua fonem yang berbeda tersebut turut membentuk makna yang berbeda pula.
Selain itu, kita juga perlu membedakan pasangan minimal dengan variasi atau varian bebas. Variasi bebas merupakan variasi yang terdapat di dalam lingkungan yang sama, terutama dalam kata yang maknanya sama. Contohnya adalah telur dan telor, kantong dan kantung, atau lubang dan lobang. Variasi bebas ini sering terjadi pada ragam nonformal sebagai bentuk tidak baku. Coba lihat, perbedaan fonem pada contoh-contoh tersebut tidak mengontraskan makna.
Jadi, dengan berlandaskan pada konsep distribusi bebas, kata orang dapat dilafalkan baik melalui oraŋ maupun ɔraŋ atau ɔrang. Dalam bahasa Indonesia, perbedaan alofon dari satu fonem tidak bisa mengubah makna kata.
Rujukan:
- Chaer, Abdul. 2007. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.
- Kridalaksana, Harimurti. 2008. Kamus Linguistik Edisi Keempat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Penulis: Yudhistira
Penyunting: Ivan Lanin
Daftar Tag:
Artikel & Berita Terbaru
- Dua Pekan Lagi Bulan Bahasa dan Sastra
- Griyaan Penulisan Wara Narabahasa untuk Kemenkeu
- Tabah ke-143 bersama Arianti, Harapan II Duta Bahasa 2023
- Bagaimana Anak Memperoleh Keterampilan Berbahasa?
- KDP Hadir Kembali: Kerinduan yang Sedikit Terobati
- Kreasi Konten Media Sosial Finalis Dubasnas 2024
- Menelisik Peran Nama pada Tempat melalui Kajian Toponimi
- Nilai Religius Ungkapan Kematian
- Ngapain?
- Nasib Jurnalisme Investigasi dalam RUU Penyiaran
- Aman Aja
- WIKOM BPOM 2024 bersama Narabahasa