
Gaya Selingkung: Berkreasi Berdasarkan Pedoman
Manchester United adalah salah satu klub sepak bola dalam Liga Utama Inggris. Klub ini memiliki julukan The Red Devil. Oleh mayoritas media massa, julukan tersebut diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi Setan Merah. Namun, ada pula yang menyebutnya Iblis Merah, seperti Republika dan Sportstar.id.
Setiap media massa memiliki gaya selingkung, yakni pedoman tata cara penulisan yang berlaku di lingkungan sendiri. Perbedaan Setan Merah dan Iblis Merah sebagai padanan The Red Devil merupakan cerminan gaya selingkung tersebut. Selain itu, penerbit buku juga berpedoman pada tata cara penulisan yang berbeda, yang bukan cuma berputar pada perkara diksi.
Gaya selingkung, menurut Pringadi Abdi Surya (2019), mencakup perwajahan dan format, pola penulisan, dan kedalaman serta pemerincian penyajian. Dalam lingkup perwajahan dan format, gaya selingkung merupakan pedoman penetapan ukuran, warna, elemen desain sampul buku, penataan letak halaman, tipe dan ukuran huruf, serta jenis kertas. Kemudian, gaya selingkung dalam pola penulisan lazimnya mengatur sistematika dan struktur penulisan. Artikel ilmiah murni dan artikel ilmiah populer, misalnya, mempunyai struktur penulisan yang berbeda. Setiap organisasi yang memublikasikan jurnal ilmiah dapat mengikuti—bahkan mengadopsi—gaya selingkung yang tidak sama, seperti APA Publication Manual, AP Stylebook, Chicago Manual of Style, The Economist Style Guide, Global English Style Guide, Guardian Style, dan MLA Handbook. Lalu, lingkup kedalaman serta pemerincian penyajian adalah pedoman yang memayungi gaya bahasa, termasuk pemilihan kata.
Seperti yang dijelaskan Pringadi, ternyata gaya selingkung tidak hanya berkutat pada persoalan penulisan. Gaya desain pun termasuk ke dalam gaya selingkung. Ada istilah brand guide style yang perlu ditentukan oleh jenama untuk menguatkan identitasnya. Gaya selingkung jenama ini mencakup ciri khas visual, yaitu penetapan logo, warna, fon dan tipografi, foto, ilustrasi, serta simbol atau ikon.
Pertanyaannya, apakah penting untuk memiliki gaya selingkung? Jawabannya, iya, tentu saja penting. Gaya selingkung adalah identitas yang menjadi ciri khas suatu organisasi atau jenama. Dengan gaya selingkung, kita dapat berkreasi dengan batasan yang jelas dan tampil konsisten di mata publik.
#gayaselingkung #selingkung
Rujukan:
- French, Katy. “How to Create a Brand Style Guide in 5 Steps (Tips + Examples)”. Column Five. Diakses pada 30 November 2021.
- Nordquist, Richard. 2019. “What Is a Style Guide and Which One Do You Need?”. ThoughtCo. Diakses pada 30 November 2021.
- Pratama, Sigit Ilham. 2021. “Jadwal Man United Relatif Enteng, Scholes Optimistis Iblis Merah Bangkit”. Sportstars.id. Diakses pada 30 November 2021.
- Pringadi, Abdi Surya. 2019. “Selingkung Bukan Selingkuh”. Catatan Pringadi. Diakses pada 30 November 2021.
- Supriyadi, Eko. 2021. “Iblis Merah Manchester United di Atas Angin”. Republika. Diakses pada 30 November 2021.
Penulis: Yudhistira
Penyunting: Ivan Lanin
Daftar Tag:
Artikel & Berita Terbaru
- Dua Pekan Lagi Bulan Bahasa dan Sastra
- Griyaan Penulisan Wara Narabahasa untuk Kemenkeu
- Tabah ke-143 bersama Arianti, Harapan II Duta Bahasa 2023
- Bagaimana Anak Memperoleh Keterampilan Berbahasa?
- KDP Hadir Kembali: Kerinduan yang Sedikit Terobati
- Kreasi Konten Media Sosial Finalis Dubasnas 2024
- Menelisik Peran Nama pada Tempat melalui Kajian Toponimi
- Nilai Religius Ungkapan Kematian
- Ngapain?
- Nasib Jurnalisme Investigasi dalam RUU Penyiaran
- Aman Aja
- WIKOM BPOM 2024 bersama Narabahasa