Wacana Persuasif, Kalimat Variatif, Kata Emotif, Ejaan Kreatif
Tabik.
Pada nawala (newsletter) sebelumnya, Nara pernah menjelaskan struktur wacana persuasif yang dapat membuat takarir (caption) media sosial menjadi lebih menarik meski tetap menggunakan bahasa baku. Wacana persuasif seperti itu diadopsi dari gaya penulisan wara (copywriting) untuk iklan. Teks iklan biasanya terdiri atas tiga bagian: tajuk (headline), wara badan (body copy), dan ajakan bertindak (call to action).
Pada nawala kali ini, Nara ingin memberikan kiat lanjutan untuk penulisan takarir media sosial, yaitu paragraf pendek, kalimat variatif, dan kata emotif.
Paragraf pendek lebih mudah ditangkap pengguna medsos saat menggulir (scrolling) lini masa (timeline) dengan cepat. Paragraf pendek juga lebih enak dilihat melalui tampilan media sosial yang ruang teksnya sempit. Sebaiknya, buatlah paragraf yang tidak lebih dari lima baris, bahkan jika itu berarti satu paragraf hanya memuat satu kalimat. Takarir medsos lebih mengutamakan keterbacaan (readability) daripada kelengkapan paragraf.
Kalimat variatif berarti menggunakan bukan hanya kalimat pernyataan, melainkan juga kalimat pertanyaan, perintah, dan seruan. Ketiga jenis kalimat terakhir itu mengandung rasa yang menarik pembaca. Coba bandingkan rasa yang muncul dari kalimat-kalimat berikut ini.
- Pernyataan: Kami akan mengadakan acara ini.
- Pertanyaan: Ingin mengikuti acara ini?
- Perintah: Daftarkan diri Anda sekarang!
- Seruan: Banyak sekali hal menarik dalam acara ini!
Kata emotif hadir, antara lain, dengan penonjolan kemudahan (cepat, praktis, dsb.), kegentingan (sekarang, terbatas, dsb.), keingintahuan (rahasia, ternyata, dsb.), dan keuntungan (manfaat, dijamin, dsb.). Selain itu, penggunaan kata sapaan (seperti Kerabat Nara) dan kata seru (yuk, ya, dsb.) membuat pesan terkesan lebih personal. Kata sapaan kepada pengikut sebaiknya dibuat unik.
Ejaan kreatif dapat dimunculkan melalui penggunaan, antara lain, emoji dan simbol tipografi. Emoji yang relatif aman ialah tangan tertangkup dan wajah tersenyum. Simbol tipografi seperti aroba (@) dan ampersan (&) lebih terlihat pada teks. Penggunaan angka untuk bilangan yang mestinya ditulis dengan huruf pun—misalnya 4 yang mestinya ditulis empat—dapat diterapkan agar takarir media sosial kita lebih lentur dan menarik.
Kelima kiat tersebut—wacana persuasif, paragraf pendek, kalimat variatif, kata emotif, dan ejaan kreatif—akan dibahas lebih lanjut pada kelas daring publik Penulisan Konten Media Sosial pada Jumat, 4 Agustus 2023. Kalau Kerabat Nara tertarik, silakan mendaftar melalui tautan ini. Sampai berjumpa di kelas!
Artikel & Berita Terbaru
- Dua Pekan Lagi Bulan Bahasa dan Sastra
- Griyaan Penulisan Wara Narabahasa untuk Kemenkeu
- Tabah ke-143 bersama Arianti, Harapan II Duta Bahasa 2023
- Bagaimana Anak Memperoleh Keterampilan Berbahasa?
- KDP Hadir Kembali: Kerinduan yang Sedikit Terobati
- Kreasi Konten Media Sosial Finalis Dubasnas 2024
- Menelisik Peran Nama pada Tempat melalui Kajian Toponimi
- Nilai Religius Ungkapan Kematian
- Ngapain?
- Nasib Jurnalisme Investigasi dalam RUU Penyiaran
- Aman Aja
- WIKOM BPOM 2024 bersama Narabahasa