
Tidak Ada Singkatan dh. dalam Kamus Kita
Kita mungkin sudah familier dengan singkatan ybs., yth., dan a.n. Tiga singkatan tersebut lazim kita temui dalam dokumen formal, termasuk surat resmi. Namun, hari ini, saya menemukan singkatan yang baru pertama kali saya dengar, yakni d/h.
Singkatan tersebut digunakan oleh Bre Redana pada sebuah kolom opini bertajuk “Apa Pantas Perempuan Keluar Malam Sendirian” dalam Harian Kompas. Beliau menulis, “Bahkan, di Ho Chi Minh City (d/h Saigon) yang saya kunjungi beberapa waktu lalu untuk memenuhi ajakan teman nonton final Piala Dunia di sebuah bar, saya merasakan lingkungan yang ‘ramah perempuan’.”
Saya lantas mencari arti d/h di KBBI dan tidak menemukan apa-apa.
Ketika mencarinya lewat Google, saya akhirnya mengetahui bahwa d/h mengartikan ‘dahulu’. Singkatan tersebut, pasalnya, kerap digunakan pada penulisan surat resmi. Apabila mengikuti standar penulisan singkatan versi EYD, d/h tidak ditulis dengan garis miring, tetapi cukup diakhiri dengan tanda titik sehingga penulisannya menjadi dh.
Di luar itu, saya menemukan singkatan-singkatan lain yang mungkin belum pernah Kerabat Nara dengar. Ada u.p. yang berarti ‘untuk perhatian’, u.b. yang memaknai ‘untuk beliau’, dan d.a. yang merupakan singkatan dari ‘dengan alamat’. Selain itu, ada pula kata dalam yang disingkat menjadi dl. dan sama dengan di atas yang singkatannya adalah sda.
Herannya, di antara sederet singkatan dalam surat resmi yang telah saya sebutkan di atas, hanya dh. yang tidak ada pada KBBI V.
Rujukan:
- Murdianto, Muhammad Tarmizi. 2020. “10 Arti Singkatan yang Biasa Ditemui dalam Surat Formal, Tahu U.P.?”. IDN Times. Diakses pada 29 Januari 2023.
- Redana, Bre. 2023. “Apa Pantas Perempuan Keluar Malam Sendirian”. Harian Kompas. Diakses pada 29 Januari 2023.
Penulis: Yudhistira
Penyunting: Ivan Lanin
Artikel & Berita Terbaru
- Dua Pekan Lagi Bulan Bahasa dan Sastra
- Griyaan Penulisan Wara Narabahasa untuk Kemenkeu
- Tabah ke-143 bersama Arianti, Harapan II Duta Bahasa 2023
- Bagaimana Anak Memperoleh Keterampilan Berbahasa?
- KDP Hadir Kembali: Kerinduan yang Sedikit Terobati
- Kreasi Konten Media Sosial Finalis Dubasnas 2024
- Menelisik Peran Nama pada Tempat melalui Kajian Toponimi
- Nilai Religius Ungkapan Kematian
- Ngapain?
- Nasib Jurnalisme Investigasi dalam RUU Penyiaran
- Aman Aja
- WIKOM BPOM 2024 bersama Narabahasa