
Telah dan Sudah
Dalam kamus, telah berarti ‘sudah’. Sebaliknya, salah satu makna dalam lema sudah adalah ‘telah’. Betulkah telah dan sudah memiliki relasi sinonimi?
Mari kita cari tahu jawabannya dengan sebuah contoh. Suatu hari, saya melembur di kantor. Sekitar pukul sebelas malam, saya baru sampai di rumah. Kakak saya membukakan pintu dan saya langsung mandi. Begitu keluar dari kamar mandi, kakak saya bertanya, “Mau makan?” Saya menjawab, “Enggak, tadi sudah.” Sepertinya terdengar aneh jika kata sudah dalam kalimat tersebut saya ubah menjadi telah.
Dalam Buku Praktis Bahasa Indonesia Jilid 2 (2007), dijelaskan bahwa telah lebih berfokus pada sebuah peristiwa yang baru saja terjadi. Sementara itu, sudah merujuk pada peristiwa yang terjadi pada masa yang lebih lampau. Contohnya begini, Kerabat Nara mungkin pernah mendengar pemberitaan mengenai meninggalnya seseorang. Yang lazim digunakan adalah Telah meninggal Bapak A pada pukul …, bukan Sudah meninggal Bapak A pada pukul …. Namun, jika seseorang bertanya pada kemudian hari Bapak A sehat?, kita akan menjawab Beliau sudah meninggal.
Selain itu, kata telah tidak dapat mendapatkan imbuhan. Kita tidak pernah mendengar bentuk telahkah dan telahi. Sebaliknya, bentuk sudahkah dan sudahi cukup sering kita temui.
Kemudian, perlu kita ingat juga bahwa kata sudah dapat digunakan dalam konteks berikut.
- Sudah! Cukup. Jangan banyak bicara!
- Satu gol saja sudah bagus!
- Ya sudah, mau bagaimana lagi?
Tiga contoh tersebut akan terasa janggal apabila kata sudah diganti dengan telah.
#telah #sudah
Rujukan:
- Grangé, Philippe. 2010. “Aspect and modality in Indonesian”. Dalam Jurnal Wacana, Volume 12, Nomor 2, Oktober, hlm. 243—268. Depok: Universitas Indonesia.
- Sugono, Dendy. (ed). 2007. Buku Praktis Bahasa Indonesia Jilid 2. Jakarta: Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional.
Penulis: Yudhistira
Penyunting: Ivan Lanin
Artikel & Berita Terbaru
- Dua Pekan Lagi Bulan Bahasa dan Sastra
- Griyaan Penulisan Wara Narabahasa untuk Kemenkeu
- Tabah ke-143 bersama Arianti, Harapan II Duta Bahasa 2023
- Bagaimana Anak Memperoleh Keterampilan Berbahasa?
- KDP Hadir Kembali: Kerinduan yang Sedikit Terobati
- Kreasi Konten Media Sosial Finalis Dubasnas 2024
- Menelisik Peran Nama pada Tempat melalui Kajian Toponimi
- Nilai Religius Ungkapan Kematian
- Ngapain?
- Nasib Jurnalisme Investigasi dalam RUU Penyiaran
- Aman Aja
- WIKOM BPOM 2024 bersama Narabahasa