
Lisan Episode Ke-9: Menyelisik Penulisan Komedi
Dalam Selisik Kebahasaan (Lisan) Episode Ke-9 yang diselenggarakan Narabahasa, Sakdiyah Ma’ruf, seorang pelawak tunggal, berbagi ilmu tentang penulisan komedi. Acara bertajuk “Mengenal Penulisan Komedi” yang diadakan pada Senin, 27 Desember 2021, melalui ruang Zoom itu dimoderatori oleh Ivan Lanin (Direktur Utama Narabahasa).
“Secara linguistik, humor atau komedi berarti susunan dua naskah berbeda dengan naskah kedua berkaitan, tetapi berkebalikan dengan naskah pertama. Susunannya dapat normal/abnormal, aktual/tidak aktual, nyata/tidak nyata, mungkin/tidak mungkin, dan sebagainya,” jelas Sakdiyah.
Sakdiyah menjelaskan, secara sederhana penulisan komedi terdiri atas pengantar (set-up) dan tohokan (punchline). Menurutnya, pengantar berfungsi sebagai pembangun ekspektasi, sedangkan tohokan berfungsi sebagai pematah ekspektasi.
Ia mencontohkan seorang pelanggan restoran yang mengatakan bahwa ada lalat di supnya. Pelanggan itu berekspektasi akan mendapatkan sup yang baru. Namun, ternyata pelayan restoran mengatakan bahwa ia akan memasukkan penambahan lalat itu dalam tagihan pembayaran. Ekspektasi si pelanggan pun pada akhirnya dipatahkan oleh pelayan.
Kepada peserta, ia juga membagikan empat hal yang dijadikannya sebagai inspirasi saat menulis naskah komedi. Pertama, kehidupan sehari-hari, budaya, dan identitas. Kedua, keresahan sosial, budaya, dan politik. Ketiga, praktik berbahasa yang unik. Keempat, kisah-kisah lainnya.
Ia mengatakan, ada berbagai aspek kebahasaan yang dapat dipakai ketika seseorang hendak menulis naskah komedi, seperti fonologi, morfologi, sinonim, dan antonim. Misalnya, pada morfologi, ia mencontohkan penggunaan pada kalimat Pandemi berubah status dari pekerja lepas menjadi pekerjaan lepas.
“Komedi ini menjadi ruang bermain dari berbagai aspek kebahasaan. Aspek-aspek itu dapat digunakan dalam membangun kelucuan dengan mengandalkan makna ganda dalam teks,” kata Sakdiyah.
***
Penulis: Rassya Priyandira
Penyunting: Harrits Rizqi
Artikel & Berita Terbaru
- Dua Pekan Lagi Bulan Bahasa dan Sastra
- Griyaan Penulisan Wara Narabahasa untuk Kemenkeu
- Tabah ke-143 bersama Arianti, Harapan II Duta Bahasa 2023
- Bagaimana Anak Memperoleh Keterampilan Berbahasa?
- KDP Hadir Kembali: Kerinduan yang Sedikit Terobati
- Kreasi Konten Media Sosial Finalis Dubasnas 2024
- Menelisik Peran Nama pada Tempat melalui Kajian Toponimi
- Nilai Religius Ungkapan Kematian
- Ngapain?
- Nasib Jurnalisme Investigasi dalam RUU Penyiaran
- Aman Aja
- WIKOM BPOM 2024 bersama Narabahasa